Empat Kecamatan di Jateng Uji Coba Sekolah Jarak Jauh
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ada 17 kecamatan di wilayah yang dipimpinnya tidak memiliki SMA Negeri sederajat. Ia dalam waktu dekat, akan melakukan uji coba sekolah jarak jauh yang direncanakan akan dilakukan di empat kecamatan.
"Dalam waktu pendek, mudah-mudahan pekan depan sudah bisa langsung diputuskan. Kami mau buat kelas jarak jauh," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (25/6).
Kelas jarak jauh ini sekaligus menjadi solusi pemerataan sekolah. Teknisnya menurut Ganjar, meminjam sekolah yang ada di sana, apakah gedung SMP atau lainnya yang bisa dimanfaatkan tetapi pengelolaannya tetap di SMA Negeri terdekat dari kecamatan tersebut sehingga statusnya tetap sekolah negeri.
Menurutnya sekolah jarak jauh, juga menjadi solusi dan jaminan dari Pemerintah Provinsi Jateng terkait Sumber Daya Manusia (SDM) dan perbaikan fasilitas.
Problem lain yang juga ditemukan dalam pelaksanaan PPDB daring tahun ini adalah masalah Surat Keterangan Domisili (SKD) aspal dan sertifikat yang dilampirkan. Terkait SKD aspal kemarin sudah ada yang mengaku sengaja mencarinya agar bisa masuk ke sekolah yang diinginkan. Tetapi ada juga yang mengaku iseng mencari dan mendapatkannya.
"Masalah lain yang muncul adalah demoralisasi. Agar bisa diterima, mereka mencari SKD. Sudah ketemu yang mengaku dari sampling kemarin bahwa ia iseng mencari SKD dan berhasil mendapatkan. Sudah dikonfirmasi bahwa itu (SKD) tidak betul. Maka saya sudah meminta untuk Bapak-Ibu jangan menggunakan SKD aspal. Cari saja sekolah yang terdekat," tambah Ganjar.
Terakhir, memang banyak sertifikat dan piagam yang dijadikan lampiran pendaftaran. Pemprov Jateng melalui Disdik juga melakukan verifikasi terkait hal itu. Termasuk melibatkan pakar dan mencari aturan yang berlaku.
"Semua itu agar bisa fair. Hari ini, malam ini akan kita tutup (pendaftaran),” tambah Ganjar.
*
sumber: suaramerdeka/25 Juni 2020